16 Maret 2011

Eksperimen Tahu Bulat

Sudah dua kali aku melakukan eksperimen tahu bulat. Eksperimen pertama gagal. Eksperimen kedua cukup sukses. Inilah hasilnya:



Hampir semua variable pada dua eksperimen Tahu Bulat ini berbeda:

1. Tahu
  • Eksperimen pertama: tahu yang dipakai adalah jenis yang dijual dalam keadaan sudah dipotong kecil-kecil, sudah ada di kulkas kurang lebih tiga hari.
  • Eksperimen kedua: tahunya masih segar, tahu jenis yang sama dengan yang pertama ditambah dengan satu tahu besar.
2. Alat untuk memeras, mengurangi kadar air pada tahu.
  • Eksperimen pertama: menggunakan kain tebal dengan bahan seperti yang dipakai untuk lap, kalau aku menyebutnya serbet. Tentu saja bukan yang sudah dipakai untuk lap.
  • Eksperimen kedua menggunakan kain yang tipis dan sangat renggang seratnya, sehingga lebih banyak air yang dapat diperas.
3. Pemakaian telur
  • Eksperimen pertama: tidak menggunakan telur
  • Eksperimen kedua: menggunakan telur
4. Wajan
  • Eksperimen pertama: menggunakan mini wok teflon, sehingga terlalu kecil dan sempit sehingga sulit membolak-balik tahu yang digoreng.
  • Eksperimen kedua: menggunakan wajan biasa, bukan teflon dengan minyak yang cukup banyak.
Aku tidak dapat menilai, variable mana yang menjadi kunci kesuksesan dari eksperimen Tahu Bulat yang kedua, karena banyak variabel yang berubah.