Pertama dapat surat tjintah langsung kepikiran gimana cari bahan-bahannya. Tinggal di kota kecil di US, tentu tak semua bahan-bahan bika ambon dapat diperoleh dengan mudah. Untung ternyata di Asian grocery store tempatku biasa belanja, semua bahan ada, walaupun pastinya tidak ada yang segar. Daun jeruk dan daun pandan beku, santan kalengan, dan air kelapa kalengan.
Tapi syukurlah walaupun begitu bisa dibilang eksperimen ini berhasil. Tidak sempurna memang, sempat diwarnai insiden kertas roti yang seharusnya melapisi loyang malah mengambang. Jadi bika ambonnya agak susah dikeluarkan dari loyang.
Dan sewaktu pertama ditaruh dalam oven dengan pintu dibuka untuk mendapatkan lubang-lubang, sudah hampir satu jam tak kunjung kelihatan lubang-lubangnya. Akhirnya kututup saja pintu ovennya, walaupun tak kusaksikan lubang-lubang di permukaan si calon bika ambon. Dan aku tak perlu menyalakan api atas untuk membuat permukaan bika ambon lebih kecoklatan, karena dengan hanya api bawah pun kulihat kecoklatannya sudah berlebihan. Aku bahkan takut kalau kegosongan.
Dan setelah didinginkan dan dikeluarkan dari loyang, dipotonglah sang bika ambon. Taraaa... Jingkrak-jingkrak kegirangan karena ada serat-seratnya.
Resep selengkapnya dapat dilihat di Klub Berani Baking.